Penggemar game online asal Taiwan meninggal setelah
menjalankan sesi 40 jam bermain "Diablo III." Game jenis Role Playing
Game (RPG) ini menawarkan keseruan kisah perjalanan membunuh monster dan
melarikan diri dari ruang bawah tanah. Game ini dinilai dapat
menimbulkan kecanduan bagi pemainnya.
Diablo III merupakan video
game online yang populer. Bagian yang paling menarik terlihat setiap
akhir game. Pemain harus membangun kekuatan karakter. Kekuatan ini untuk
mengalahkan sang musuh utama, Diablo.
Sayangnya, ini menjadi
game terakhir yang dimainkan remaja laki-laki asal Taiwan. Dia bermain
terus-menerus di ruang khusus warnet Tainan, selatan Taiwan. Dia mulai
datang pada tengah hari pada 13 Juli 2012. Dia terus bermain tanpa makan
selama dua hari.
Pengelola warnet memasuki ruangan itu pada pagi harinya, 15 Juli 2012.
Remaja ini ditemukan pingsan dengan kepala terkulai di meja. Setelah dibangunkan, remaja ini sempat sadar.
Ketika berjalan beberapa langkah, dia langsung pingsan. Dia dinyatakan meninggal tidak lama setelah tiba di rumah sakit.
Banyak detail insiden ini belum terungkap. Menurut News.com.au, polisi sedang menyelidiki penyebab kematian dan melakukan autopsi.
Polisi
berspekulasi waktu bermain yang sangat lama ini dilakukan dalam posisi
duduk yang sama terus-menerus. Ini diduga menimbulkan masalah
kardiovaskular pada remaja Taiwan ini. Huffington Post menyebutkan dugaan serangan jantung ini belum terbukti.
Name
lengkap pemain game ini belum diketahui. Dia hanya disebut dengan nama
depan Chuang. Remaja laki-laki ini dikatakan berusia 18 tahun.
Pembuat game, Blizzard mengeluarkan pernyataan duka cita.
"Kami
berduka mendengar kabar ini. Kami mengucapkan turut berbelasungkawa
kepada keluarga dan teman-teman pada masa yang sulit ini. Kami merasa
belum dapat berkomentar lebih lanjut sebelum mengetahui semua kondisi
yang terjadi," tulis produsen game World of Warcraft ini dalam
pernyataan resminya.
"Kami menyadari kebebasan individu atau
orangtua dan wali untuk menentukan kebiasaan bermain game. Kami merasa
moderasi jelas diperlukan. Pengawasan terhadap kehidupan harian
seseorang perlu dilakukan dalam setiap bentuk hiburan apapun," tulis
Blizzard.
Kematian karena bermain game ini bukan yang pertama
terjadi di Taiwan. Sebelumnya, seorang pria telah meninggal di Taipei
setelah bermain video game selama 23 jam non stop.
http://news.viva.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar