Pemerintah Vietnam melarang penayangan iklan game online dan membatasi
akses ke game online. Alasannya, telah terjadi beberapa kasus di mana
sejumlah anak muda rela membunuh atau merampok untuk mendapatkan uang
agar bisa memainkan game online.
Luu Vu Hai, pejabat dari
Kementerian Informasi dan Komunikasi, Kamis, 29 Juli 2010, mengatakan
bahwa keputusan untuk memberangus game-game online diambil menyusul
keluhan masyarakat mengenai pengaruh negatif game tersebut pada anak
muda.
Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam untuk
sementara berhenti memberikan lisensi untuk game online sambil menunggu
peraturan baru diterapkan. Iklan game online juga dicekal, dan penyedia
layanan internet diperintahkan untuk mencabut akses web ke toko-toko
yang menjual game online setelah pukul 11 malam.
Tahun lalu,
media-media di Vietnam mengabarkan beberapa peristiwa pembunuhan dan
perampokan yang dilakukan oleh anak-anak muda. Generasi muda ini
membutuhkan uang untuk bisa memainkan game online favorit mereka.
Ada
satu kasus yang paling mengenaskan saat seorang remaja putri berusia 15
tahun dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara. Pasalnya, remaja putri
tersebut tega mencekik tetangganya, gadis kecil berusia empat tahun, dan
mengambil anting-anting senilai US$10 yang dikenakan korban.
Anting-anting itu dijual untuk membiayai hobi bermain game gadis remaja
itu.
Para remaja di ibukota Hanoi juga sering terlihat antre di
depan toko-toko game. Di kota berpenduduk tujuh juta orang tersebut,
terdapat lebih dari tiga ribu toko game yang beroperasi. Pemerintah
setempat sejauh ini telah memberikan lisensi pada 22 perusahaan game dan
93 game.
http://news.viva.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar